Selasa, 17 Juni 2014

CURICULUM VITAE (CV)

 DATA PRIBADI

     Nama                             : Apriliyanti Anwar
     Tempat, tanggal lahir   : Sukabumi, 10 April 1993
     Jenis Kelamin               : Perempuan
     Agama                         : Islam
     Status Perkawinan       : Belum kawin
     Alamat                         : Jl. D. Singkarak Raya No.113, Depok
     No Telpon                   : 081325215683
     Kewarganegaraan       : Indonesia
     E-mail                           : April.anwar@ymail.com
     Hobi                             : Membaca

PENDIDIKAN FORMAL

 - SDN 1 Sukabumi                                                     (1999-2005)
 - SMPN 1 Depok                                                         (2005-2008)
 - SMA Bintara Depok                                                   (2008-2011)

PENDIDIKAN NON FORMAL

 - Kursus Multimedia Development di Universitas Gunadarma
     
PENGALAMAN KERJA

 -
       
SKILL YANG DIMILIKI

 - Tertarik pada Dunia Perbankan

TRAINING YANG PERNAH DIIKUTI

 - Seminar-seminar
 - Workshop Building Mail Server Using Qmail di Universitas Gunadarma

PRESTASI

 -


Demikian Curiculum Vitae ini saya buat dengan sebenar-benarnya, semoga dapat dipergunakan  sebagaimana mestinya.






                                                                                                Hormat saya.



                                                                                            ApriliyantiAwar

Jumat, 09 Mei 2014

MACAM-MACAM BENTUK LAPORAN

LAPORAN
Laporan adalah suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya. Dalam laporan berisi tentang penyampaian  informasi  mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil.

1. Laporan Berbentuk Formulir Isian.
Laporan yang berbentuk formulir isian biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diarahkan kepada tujuan yang akan dicapai. Laporan ini bersifat rutin dan seringkali berbentuk angka-angka.

Contoh:

2. Laporan Berbentuk Surat.
Bila sebuah laporan tidak banyak mengandung tabel, angka atau sesuatu hal lain yang digolongkan pada tabel dan angka, maka bentuk yang paling umum dipergunakan adalah laporan berbentuk surat. Laporan berbentuk ini tidak banyak berbeda dengan sebuah surat biasa, kecuali bahwa ada sesuatu subyek yang ingin disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima laporan. Jika penulis laporan mempergunakan bentuk surat dalam laporannya, maka nada dan pendekatan yang bersifat pribadi memegang peranan yang penting, seperti halnya dengan surat-surat lainnya.

Contoh:  

3. Laporan Berbentuk Memorandum.
Laporan yang berbentuk memorandum( saran, nota, catatan pendek) mirip dengan laporan berbentuk surat, namun biasanya lebih singkat. Biasanya digunakan untuk suatu laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu organisasi, atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja dan seringkali bermanfaat utuka suatau laporan yang bersifat formal.

Contoh:

4. Laporan Berkala
Laporan semacam ini selalu dibuat dalam jangka waktu tertentu. Dalam bentuk sederhana, laporan semacam ini dapat dibuat dalam bentuk formulir-formulir isian, atau dalam bentuk memorandum.

Contoh:

5. Laporan Laboratoris.
Tujuan laporan laboratoris adalah menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakuakan dalam laboratoria. Oleh sebab itu laporan ini seringkali memuat percobaan-percobaan yang telah dilakukan. Kerangka laporan laboratoris:
  1. Halaman judul
  2. Obyek atau tujuan
  3. Teori (yang menyangkut teori mana yang diterapkan)
  4. Metode (prosedur yang digunakan)
  5. Hasil-hasil yang dicapai dalam percobaan ini dengan mempergunakan metode diatas
  6. Diskusi atas hasil yang telah dicapai dalam percobaan
  7. Kesimpulan
  8. Apendiks
  9. Data asli
Contoh:








Referensi:
http://irabieber.wordpress.com/2011/11/11/laporan/
http://www.imamboll.com/2014/01/lembar-brosur-dan-formulir-pendaftaran.html
http://andeswii.blogspot.com/
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/melindungi-hutan-alam-terakhir/app1/toys/sector/
http://www.info-asik.com/2012/12/contoh.memo.html

Jumat, 25 April 2014

RESENSI: NOVEL ME & MY PRINCE CHARMING

1. IDENTITAS BUKU


  • Judul                           : Me & My Prince Charming
  • Pengarang                       : Okke Rizka S.
  • Penerbit                         : Puspa Swara, Anggota Ikapi
  • Tahun Terbit                   : 2005
  • Tempat Terbit               : Jakarta
  • Cetakan Ke                 : 1
  • Panjang Buku                 : 20 cm
  • Tebal Buku                     : 234 halaman
  • Penyunting                     : Bene'
  • Perancang sampul           : Iyal
  • Penata Letak                 : Puthut
  • Ilustrasi Sampul             : Henny Indriyanti

2. JENIS BUKU
  Fiksi (Teen, Romance)

3. KUTIPAN SINGKAT
Sebut saja aku cherry danisha, 15 tahun sebagai cewek paling beruntung sekaligus tersial didunia. beruntungnya, aku punya pacar super cute. sialnya, pacarku yang super cute itu adalah Mr. aku tidak peduli. yup dia tidak pernah peduli apapun kalu tentangku. yang hanya dia pikirkan adalah adit kakak tiriku, PS2nya, dan segala urusan cowok yang lainnya. semua kecuali aku.
Dan aku adalah Mrs. air mata. apapun yang dilakukan andros pacarku selalu membuat aku menangis. tapi suatu saat andros berkata padaku kalu dia benar-benar peduli padaku, membuatku m merasa tidak ada yang bisa membuatku lebih bahagia lagi.
Sampai akhirnya Namie mantan pacarnya dan juga cinta pertamanya kembali secara tiba-tiba drai new york dan merenggut semua kebahagiaan itu dariku.......

4. PENILAIAN BUKU

Kelebihan:
  • Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang ini menggunakan sudut pandang orang pertama sehingga tidak terlalu sulit untuk dimengerti yang membuat pembacanya lebih bisa memasuki dunia cerita si tokoh utama.
  • Pembaca juga bisa merasakan perasaan yang sedang di derita oleh si tokoh utama saat sedang sedih, gembira, marah ataupun saat kesal dan sebagainya.
Kekurangan:
  • pada sampul depan tokoh yang bernama Andros kurang sesuai dengan apa yang dideskripsikan oleh novel tersebut. 
Tema yang diungkapkan dalam novel ini adalah tema tentang percintaan. Percintaan antara dua remaja yang penuh liku dan masalah. Tapi pada akhirnya berujung bahagia. Tema ini sangat menarik bagi para remaja saat ini karena merupakan hal yang umum dan sering terjadi di lingkungan sekitar mereka. Meskipun tema ini sudah sering dibahas namun para remaja tidak akan pernah bosan dengan tema ini, mereka dapat memahami isi cerita novel ini dengan mudah karena karakter tokohnya tidak terlalu sulit untuk dikenali.

Sisi positif dari novel ini saat melihat kepedulian Adit terhadap adik tirinya Cherry, meskipun hanya seorang saudara tiri, Adit sangat menyayangi Cherry sebagai adik kandungnya sendiri, dan tidak pernah menganggap Cherry adalah adik tirinya. Walaupun hubungan mereka tidak sedarah tapi mereka tetap akur dan damai. Ibu tiri Cherry juga menyayangi Cherry seperti anaknya sendiri dan tidak membedakan kasih sayang dengan anak kandungnya Adit. Begitu juga dengan ayahnya Cherry yang juga menyayangi Adit seperti anaknya sendiri.

Hal menarik dari novel ini yaitu bisa menarik para pembacanya. Dari setiap bagian cerita ke bagian cerita lain yang bisa membuat penasaran para pembaca dan pembaca ingin cepat menyelesaikan novel ini dan mengetahui akhir ceritanya.

Menurut saya novel ini patut untuk dibaca atau dimiliki karena isi cerita dari novel ini sempurna, jalan ceritanya tidak rumit dan akhir cerita novel ini selesai sehingga tidak perlu menebak nebak lagi.

METODE ILMIAH, TUJUAN ILMIAH, SIKAP ILMIAH

METODE ILMIAH

Metode ilmiah  atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut kemudian diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah bersifat lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi peneliti semata yang bersifat subyektif. Penelitian iliah melibatkan theory construction dan theory verification.konstruksi teori yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.

TUJUAN ILMIAH

Tujuan adalah salah satu bentuk harapan untuk dimasa yang akan datang. Untuk karena itu dalam penulisan ilmiah kita tidak bias asal tulis atau tidak mengindahkan kaidah-kaidah dala penulisan ilmiah. Dalam penulisan ini kita harus mempunyai metodenya agar tulisan kita dapat dipahami dan dimengerti oleh si pembaca dikemudian hari. Ini adalah beberapa tujuan kita mempelajari metode ilmiah :  
  • Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis.
  • Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis.
  •  Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah.

SIKAP ILMIAH

Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An attitude ia an idea charged with emotion which predis poses a class of actions to aparcitular class of social situation” .
Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah.

Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
  • Sikap ingin tahu
  • Sikap kritis
  • Sikap obyektif
  • Sikap ingin menemukan
  • Sikap tekun







Referensi:
http://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/27/pengertian-metode-ilmiah/
http://shofidzulfikar41.blogspot.com/2013/05/pengertian-metode-ilmiah-tujuan.html

Senin, 14 April 2014

KARANGAN ILMIAH, KARANGAN ILMIAH POPULER DAN KARANGAN NON ILMIIAH

KARANGAN ILMIAH

Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
Memberi penjelasan
Memberi komentar atau penilaian
Memberi saran
Menyampaikan sanggahan
Membuktikan hipotesa

Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.
Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH

1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.


KARANGAN ILMIAH POPULER

Karangan ilmiah populer merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Menurut Liang Gee (dalam Dalman, 2012: 155) karangan ilmiah populer adalah semacam karangan ilmiah yang mencakup ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu menyajikan fakta-fakta secara cermat, jujur, netral, dan sistematis, sedangkan pemaparannya jelas, ringkas, dan tepat.
Menurut Wardani  (2007:17) karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.

Untuk dapat mengerti pengertian karya tulis ilmiah populer, ada baiknya kita mengkajinya dari kata-kata pembentuknya yaitu tulisan, ilmiah, dan populer. Tulisan adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain itu disebut penulis.

Dalam KBBI (2002:370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangkan ilmiah populer diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Sedangkan istilah populer sendiri artinya dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.

Karya tulis ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.

Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012: 156) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.

CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH POPULER
Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:

1. Struktur
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.

2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal .

4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

KARANGAN NON-ILMIAH

Karangan non- ilmilah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.

CIRI-CIRI KARANGAN NON-ILMIAH
1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Kritik tanpa dukungan bukti.









Selasa, 18 Maret 2014

PUISI: IMPIAN (masa depan)

Semangat api yang berkobar
Terlihat dari dari jiwa yang membara
Tak perduli rintangan kan datang menerpa
Kan dia hadapi dengan lapang dada
Agar hidup lebih lama
Melihat masa depan gemilang

Hanya keinginan masa depan yang nyata
Dia beranikan diri untuk bermimpi
Dengan semangat jiwa muda bergelora
Seakan nyata didepan mata
Waktupun terus mengiringinya
Hingga impian dapat dia miliki







Senin, 10 Maret 2014

INDUKTIF

Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.

CONTOH PARAGRAF INDUKTIF

Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti brigdens, shafel muter, salsa (dan Kripton), free dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.
Paragraf Induktif sendiri dibagi menjadi 3 yaitu :

1. GENERALISASI

adalah suatu pola pengembangan paragraf yang bertolak dari sejumlah fakta khusus yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Kesimpulan generalisasi didahului dengan penalaran generalisasi. Penalaran generalisasi pun dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. caranya penulis lebih dulu menyajikan sejumlah peristiwa khusus dalam bentuk kalimat.Kemudian pada bagian akhir paragraf itu diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa khusus yang telah disebutkan pada bagian awal. Kalimat terakhir biasanya berisi gagasan utama paragraf.

CONTOH:
  1. Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah mebuat cagar alam untuk pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah Undang-Undang dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.
  2. Setelah karangan anak-anak kelas 6 diperiksa, ternyata Iman, Selamet, Enal, dan Deri mendapat nilai 90. Anak-anak yang lain mendapat 75. Hanya Toni yang mendapatkan nilai 60 , dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang dari 60. Bisa dikatakan, anak kelas 6 cukup pandai mengarang.

2. ANALOGI

merupakan pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang mempunyai sifat sama.
Pengembangan paragraf secara analogi ini didasarkan adanya anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam hal yang lain.

CONTOH:
  1. Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
  2. Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.

3. HUBUNGAN KAUSAL

Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan beberapa fakta yang mempunyai pola hubungan sebab-akibat.

CONTOH:
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.


HIPOTESIS INDUKTIF

Dalam prosedur induktif, penelitian merumuskan hipotesis sebagai suatu generalisasi dari hubungan-hubungan yang diamati.

CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK:
  1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelan.
  2.  Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
  3. Hipotesis harus dapat diuji.
  4. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
  5. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
DALAM MENGGALI HIPOTESIS, PENELITI HARUS:
  1. Mempunyai banyak informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan jalan banyak membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
  2. Mempunyai kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat-tempat, objek-objek serta hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang sedang diselidiki.
  3. Mempunyai kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan lainnya yang sesuaia dengan kerangka teori ilmu dan bidang yang bersangkutan.








REFERENSI: