Saya
keturunan suku sunda dan Sumatra, namun saya lebih akrab dengan kebudayaan suku
sunda. Karena saya di lahirkan dan di besarkan di lingkungan masyarakat suku
sunda. Saya di lahirkan di kota sukabumi
dan daerah tersebut merupakan daerah yang cukup kental dengan budaya sundanya.
Saat saya di bangku kelas 3 SMA, semua siswa diharus membuat makalah tentang
kebudayaan dari asal suku siswa masing-masing, dan saya pun memilih kebudayaan
suku sunda untuk judul makalah yang saya akan buat. Demi kerincian bahan
makaslah saya selain mencari bahan di internet saya pun mendatangi langsung
Taman Mini Indonesia Indah tepatnya ke anjungan jawa barat. saya bertemu dengan
petugas di anjugan tersebut dan beliau mau berbaik hati untuk menjelaskan
tentang semua kebudayan suku sunda. Beliau menjelaskan mulai dari rumah adat suku sunda, rumah adat
suku sunda di sebut “rumah panggung” kenapa di sebut rumah panggung? bagian
bawah rumah ada kolongnya dan lantainya terbuat dari bambu. Bedanya dengan
rumah panggung suku lain adalah rumah Sunda tidak terlalu tinggi sekitar 40-60
cm. Rumah tersebut berbentuk persegi panjang, biliknya terbuat dari anyaman
bambu, tiangnya dari kayu dan beralaskan batu. Sedangkan atapnya seperti tanduk
munding (tanduk kerbau) agar tidak bocor ketika hujan. Lalu beliau beralih ke
Pakaian adat sehari-hari masyarakat suku sunda, Untuk kaum pria mengenakan baju
dan celana hitam yang disebut dengan KOMPRANG. Juga mengenakan ikat kepala yang
dinamakan SEKET. Sedangkan untuk kaum perempuan biasanya mengenakan kebaya
dengan kain batik panjang. Perlengakapan makan masyarakat suku sunda berbeda
dengan kita sehari-hari, mereka tidak menggunakan piring beling tetapi
menggunakan piring yang disebut dengan “TAKIR” yang terbuat dari daun kelapa, Dan
dialasi dengan daun pisang. Kegiatan atau mata pencarian masyarakat suku sunda
mayoritas adalah petani, untuk kaum pria biasanya membajak sawah/kebun dan kaum
wanitanya yang menanam padi di sawah atau masyarakat suku sunda biasanya
menyebut dengan istilah “NANDUR”. Setelah itu jika padi yang sudah tua akan di
panen dan biasanya para wanita yang memetik padi tersebut atau masyarakat suku
sunda menyebut dengtan istilah “NGARAMET”. Padi yang sudah di petik di pisahkan
dari jeraminya lalu butiran padi yang sudah terpisah dari jeraminya di jemur
hingga kering. Setelah itu padi yang sudah kering di simpan di bangunan lumbung
padi, saung lisung tempat dimana nenek moyang kita menumbuk padi menjadi beras
atau dikenal dengan istilah “NUTU”.
MENGENAL SENI DAERAH JAWA BARAT
Menurut The
American Herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu
keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial,
seniagama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu
kelompok manusia.
Setiap
negara mempunyai berbagai macam kebudayaan. Demikian pula dengan Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan. Setiap daerah
mempunyai kebudayaan dan adat istiadat masing-masing. Nilai budaya sebuah
masyarakat bisa dilihat dari kehidupannya sehari-hari. Banyak aspek yang bisa
ditemukan dalam masyarakat untuk mengetahui lebih banyak tentang budayanya.
Begitu pula Budaya Masyarakat Jawa Barat.
Kebudayaan
daerah Jawa Barat beraneka ragam. Mulai dari seni tari, karawitan, upacara-upacara
adat, dan seni bela diri. Sistem kekerabatan orang Sunda banyak dipengaruhi
oleh adat yang diteruskan secara turun temurun berdasarkan agama Islam, unsur
adat dan agama terjalin erat menjadi adat kebiasaan dan kebudayaan orang Sunda.
SENI TARI
Banyak
sekali tarian asli dari daerah Jawa Barat, diantaranya adalah :
- Ketuk Tilu (Tari Pergaulan)
- Tari Klasik
- Tari Bedaya
- Tari jaipong
- Tari Topeng
- Tari Topeng Cirebon
- Tari Merak
- Tari Sulintang
Tari Jaipong
adalah tarian yang paling terkenal di Jawa Barat. Jaipong adalah seni tari yang
lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Ia
terinspirasi pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu
menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari
tradisi yang ada pada Kliningan atau Bajidoran atau Ketuk Tilu. Sehingga ia
dapat mengembangkan tarian atau kesenian yang kini di kenal dengan nama
Jaipongan.
Karya
Jaipong pertama yang mulai dikenal oleh masyarakat adalah tari “Daun Pulus
Keser Bojong” dan “Rendeng Bojong” yang keduanya merupakan jenis tari putri dan
tari berpasangan (putra dan putri). Awal kemunculan tarian tersebut semula
dianggap sebagai gerakan yang erotis dan vulgar, namun semakin lama tari ini
semakin popular dan mulai meningkat frekuensi pertunjukkannya baik di media
televisi, hajatan, maupun perayaan-perayaan yang disenggelarakan oleh pemerintah
atau oleh pihak swasta.
Saat ini
tari Jaipong merupakan salah satu identitas kesenian Jawa Barat. Hal ini tampak
pada beberapa acara penting saat penyambutan tamu asing di daerah Jawa barat.
Tari Jaipong banyak mempengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada di masyarakat
Jawa Barat, baik pada seni pertunjukan wayang, degung, genjring/terbangan,
kacapi jaipong, dan hampir semua pertunjukan rakyat maupun pada musik dangdut
modern yang dikolaborasikan dengan Jaipong menjadi kesenian Pong-Dut.
JENIS SENI KARAWITAN
Kliningan, Cianjuran
dan Tembang sunda, Angklung, Rampak gendang, Seni Wayang
Upacara
Pesta LautUpacara, upacara adat sunda (dipunsikan sebagai sarana
ritual )
Panjang
Jimat (Muludan)
- Upacara
Mengandung Empat Bulan
- Upacara
Mengandung Tujuh Bulan / Tingkeben
- Upacara
Mengandung Sembilan bulan
- Upacara
Reuneuh Mundingeun
- Upacara
Kelahiran
- Upacara
KESIMPULAN
Suku Sunda
merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Jawa. Suku Sundamemiliki
kharakteristik yang unik yang membedakannya dengan masyarakat suku
lain.Kekharakteristikannya itu tercermin dari kebudayaan yang dimilikinya baik
dari segiagama, bahasa, kesenian, adat istiadat, mata pencaharian, dan lain
sebagainya.
Kebudayaan
Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi salah satu sumber
kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu
dilestarikan. Dengan saya membuat tulisan tentang karakteristik budaya suku
sunda ini mudah-mudahan bisa menambah pengetahuan bagi anda yang membaca dan
memotivasi anda agar lebih mencintai dan melestarikan kebudayaan suku sunda.
Nama : Apriliyanti Anwar
Npm : 11111026
kelas : 1KA08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar