DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
Empat desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian
kewenangan, pembagian departemen, dan rentang kendali) menghasilkan struktur
organisasi, Para peneliti dan praktisi manajemen berusaha untuk mengembangan
pemahaman mengenai hubungan antar struktur dan kinerja, sikap, keefektifan, dan
variabel lainnya. Secara umum, gambaran
mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan.
1. Formalisasi
Formalisasi mengacu derajat dimana segala harapan mengenai
cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu
organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam
setiap kegiatan / pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin
formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja.
Formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian
kewenangan yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya
rentang kendali.
2. Sentralisasi
Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang
mengacu pada derajat dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh
manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah
sebagai berikut : Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar
sentralisasi, Semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar
sentralisasi, Semakin besar penggunaan
departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, Semakin luas rentang
kendali, semakin besar sentralisasi.
3. Kerumitan
Kerumitan (complexity) adalah suatu struktur organisasi yang
mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.
DEPARTEMENTALISASI
Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana
kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut
:
1.
Fungsi
2.
Produk
atau jasa
3.
Wilayah
4.
Langganan
5.
Proses atau peralatan
6.
Waktu
7.
Pelayanan
8.
Alpa-numeral
9.
Proyek atau matriks
Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi
yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi.
Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk
dasar departementalisasi. kebaikan utama
pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan
kedudukan fungsi- funsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi,
memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak
lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur
fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan
kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan
tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta
kurang inofatif. Departementalisasi Divisional :Organisasi Divisional dapat
mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis),
langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi divisional atas dasar
produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan
produk yang berhubungan (garis produk).
Divisionalisasi
produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai
teknologi pemrosesan dan metode-metode pemasaran yang sangat berbeda satu
dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas dasar
wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut
depertementalisasi daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan
kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana
satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.
MODEL-MODEL DESAIN ORGANISASI
Pada penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2
model, yaitu:
1. Desain Organisasi Mekanistik.
§
Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi
tentang keyakinan dan kepercayaan.
§
Proses motivasi hanya menyadap motif fisik,
rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi.
§
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa
sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
§
Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas,
hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental.
§
Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat
atas, keputusan Relatif.
§
Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat
puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
§
Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya
memperhalus kesalahan.
2. Desain Orgranisasi Orgranik.
§
Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang
keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
§
Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi
melalui metode Partisipasi.
§
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa
sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke
bawah dan kesamping.
§
Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif,
bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
§
Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di
semua tingkatan melalui proses kelompok.
§
Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya
partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
§
Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi
dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.
Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada
teori sebagai satu cara terbaik melainkan manajer harus menerima sudut pandang
bahwa desain mekanistik atau desain organik lebih efektif bagi organisasi atau
sub-sub untit di dalamnya.
IMPLIKASI MANAJERIAL DESAIN
DAN STRUKTUR ORGANISASI
Dapat menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas
didalam suatu organisasi, karena ada teori yang mengatakan posisi adalah
kualitas maka setiap orang yang menempati posisi yang ia kuasai dalam suatu
organisasi akan menghasilkan kontribusi besar dalam suatu organisasi tersebut.
itulah alasan mengapa diperlukan implikasi manajerial desain dan struktur
organisasi.
REFERENSI:
http://dessymarantika7.blogspot.com/2013/04/desain-dan-struktur-organisasi.html
http://samuel-idegue.blogspot.com/2013/04/desain-dan-struktur-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar